Mulai Dipasarkan dan jadi Incaran Investor Asing
Ternyata sudah ada mobil listrik yang siap dijual untuk umum dengan harga tak lebih dari Rp 200 juta. "Dipasarkan satu atau dua tahun mendatang," kata Manajer Bengkel Kupu-Kupu Malam, Kunto Wibisono di lokasi Indonesia International Motor Show 2014, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kunto tidak menyebutkan merek mobil tersebut. Menurut dia, tipe yang segera dipasarkan adalah mobil perkotaan atau city car. "Harganya juga mengikuti standar kendaraan niaga," ujarnya. Namun, sedan listrik sport Selo dan multi-purpose vehicle (MPV) Gendhis belum akan dilepas ke pasaran dalam waktu dekat. Sebab, mobil-mobil itu masih harus terus diuji coba lebih lanjut agar bisa lebih maksimal. "Kami harus mengakui, sulit untuk melakukan uji coba karena terbentur persoalan legalitas," ujarnya.
Di IIMS 2014, Kupu-Kupu Malam memajang Selo dan Gendhis. Wujud Selo mirip supercar Lamborghini, sedangkan Gendhis menyerupai Toyota Vellfire. Kunto mengklaim racikan motor listrik Selo bisa mengeluarkan daya sekitar 130 kilowatt atau setelah dikonversi ke dalam besaran energi mekanik menjadi 182 daya kuda (HP). Dengan motor ini, Selo bisa dipacu hingga 220 kilometer per jam. Sedangkan performa Gendhis berada di bawah Selo. Gendhis diklaim bisa melaju paling cepat 150 kilometer per jam.
Untuk riset Gendhis dan Selo, Dahlan Iskan dan tim Kupu-Kupu Malam menghabiskan biaya yang cukup besar. Kunto mengatakan biaya pengembangan Selo mencapai Rp 1,8 miliar, sedangkan Gendhis Rp 1,5 miliar. Kini, fokus utama riset Selo dan Gendhis adalah menyediakan baterai berkapasitas besar. Dengan menambah kapasitas baterai, kata Kunto, jarak tempuh mobil ini lebih jauh ketimbang mobil listrik biasa, yang bisa digunakan menempuh jarak 150 kilometer. (Ags)
Kunto tidak menyebutkan merek mobil tersebut. Menurut dia, tipe yang segera dipasarkan adalah mobil perkotaan atau city car. "Harganya juga mengikuti standar kendaraan niaga," ujarnya. Namun, sedan listrik sport Selo dan multi-purpose vehicle (MPV) Gendhis belum akan dilepas ke pasaran dalam waktu dekat. Sebab, mobil-mobil itu masih harus terus diuji coba lebih lanjut agar bisa lebih maksimal. "Kami harus mengakui, sulit untuk melakukan uji coba karena terbentur persoalan legalitas," ujarnya.
Di IIMS 2014, Kupu-Kupu Malam memajang Selo dan Gendhis. Wujud Selo mirip supercar Lamborghini, sedangkan Gendhis menyerupai Toyota Vellfire. Kunto mengklaim racikan motor listrik Selo bisa mengeluarkan daya sekitar 130 kilowatt atau setelah dikonversi ke dalam besaran energi mekanik menjadi 182 daya kuda (HP). Dengan motor ini, Selo bisa dipacu hingga 220 kilometer per jam. Sedangkan performa Gendhis berada di bawah Selo. Gendhis diklaim bisa melaju paling cepat 150 kilometer per jam.
Untuk riset Gendhis dan Selo, Dahlan Iskan dan tim Kupu-Kupu Malam menghabiskan biaya yang cukup besar. Kunto mengatakan biaya pengembangan Selo mencapai Rp 1,8 miliar, sedangkan Gendhis Rp 1,5 miliar. Kini, fokus utama riset Selo dan Gendhis adalah menyediakan baterai berkapasitas besar. Dengan menambah kapasitas baterai, kata Kunto, jarak tempuh mobil ini lebih jauh ketimbang mobil listrik biasa, yang bisa digunakan menempuh jarak 150 kilometer. (Ags)