Pemerintah Desa Srimulyo Kecamatan Dampit menggelar acara kontes batu akik lokal Malang Selatan yang meliputi tiga kecamatan Dampit, Tirtoyudo, Sumber Manjing Wetan. Acara ini digelar tanggal 2 Mei lalu 2015 di Halaman Pendopo Balai Desa Sri Mulyo.
Kurang lebih seratus peserta perajin batu akik mengikuti ajang kontes ini. Pengrajin batu tersebut menampilkan berbagai produk unggulan, antara lain jenis batu, panca warna, bacan, bulu kerak, bulu bacan, badar emas, badar lumut, dan lain sebagainya. Masing-masing pengrajin batu akik juga menampilkan beragam corak warna yang unik hingga ada yang menyerupai pemandangan.
Wargapun ramai mengunjungi halaman Pendopo Balai Desa Kontes Batu Akik. Tak hanya kaum laki-laki yang berjubel berkunjung ke area kontes. Kaum perempuan pun banyak yang berburu batu mulia di ajang kontes tersebut. Bahkan kalangan orang tua dan para pelajar juga berbondong-bondong melihat berbagai macam jenis batu akik dalam kontes tersebut.
Ketua Panitia Edi Kresnowo menjelaskan bahwa Batu akik sengaja dilombakan karena sekarang sedang menjadi trend di Indonesia. Hal ini didukung dengan kondisi geografis kecamatan dampit yang merupakan kawasan pegunungan sehingga mempunyai ptensi sumber daya alam, terutama batu akik.
"Kontes ini bertujuan untuk mempromosikan hasil karya terbaik dari para desainer dan kerajin baut akik unggulan kepada masyarakat luas. Selain itu juga membantu menjembatani perajin batu akik untuk memasarkan karyanya sehingga diharap bisa mendorong pertumbuhan perekonomian desa kami," ungkap Edi kepada wartawan.
Dari kontes tersebut, lima juri dari Asosiasi Batu Mulia Malang akhirnya memilih empat pengrajin batu yang berhak menjadi juara, yaitu:
1. Antok dari Desa Sukodono, jenia batu badar, emas, mendapat uang tunai Rp. 1.000.000,-
2. Toyib, Kali Bakar Tirtoyudo, jenis batu badar lumut, mendapat uang Rp. 750.000,-
3. Bakri dari Desa Sukodono, Janis batu panca warna, mendapat uang tunai Rp. 500.000,-
4. Suraji, dari Desa Sri Mulyo, jenis batu panca warna mendapat uang tunai Rp. 250.000,-
Kurang lebih seratus peserta perajin batu akik mengikuti ajang kontes ini. Pengrajin batu tersebut menampilkan berbagai produk unggulan, antara lain jenis batu, panca warna, bacan, bulu kerak, bulu bacan, badar emas, badar lumut, dan lain sebagainya. Masing-masing pengrajin batu akik juga menampilkan beragam corak warna yang unik hingga ada yang menyerupai pemandangan.
Wargapun ramai mengunjungi halaman Pendopo Balai Desa Kontes Batu Akik. Tak hanya kaum laki-laki yang berjubel berkunjung ke area kontes. Kaum perempuan pun banyak yang berburu batu mulia di ajang kontes tersebut. Bahkan kalangan orang tua dan para pelajar juga berbondong-bondong melihat berbagai macam jenis batu akik dalam kontes tersebut.
Ketua Panitia Edi Kresnowo menjelaskan bahwa Batu akik sengaja dilombakan karena sekarang sedang menjadi trend di Indonesia. Hal ini didukung dengan kondisi geografis kecamatan dampit yang merupakan kawasan pegunungan sehingga mempunyai ptensi sumber daya alam, terutama batu akik.
"Kontes ini bertujuan untuk mempromosikan hasil karya terbaik dari para desainer dan kerajin baut akik unggulan kepada masyarakat luas. Selain itu juga membantu menjembatani perajin batu akik untuk memasarkan karyanya sehingga diharap bisa mendorong pertumbuhan perekonomian desa kami," ungkap Edi kepada wartawan.
Dari kontes tersebut, lima juri dari Asosiasi Batu Mulia Malang akhirnya memilih empat pengrajin batu yang berhak menjadi juara, yaitu:
1. Antok dari Desa Sukodono, jenia batu badar, emas, mendapat uang tunai Rp. 1.000.000,-
2. Toyib, Kali Bakar Tirtoyudo, jenis batu badar lumut, mendapat uang Rp. 750.000,-
3. Bakri dari Desa Sukodono, Janis batu panca warna, mendapat uang tunai Rp. 500.000,-
4. Suraji, dari Desa Sri Mulyo, jenis batu panca warna mendapat uang tunai Rp. 250.000,-
sumber : http://www.bangsaonline.com