Bukti adanya Kerajaan Pertama di Malang
Kerajaan Kanjuruhan menurut para ahli purbakala berpusat dikawasan
Dinoyo Kota Malang sekarang. Salah satu bukti keberadaan Kerajaan
Kanjuruhan ini adalah Prasasti Dinoyo yang saat ini berada di Museum
Jakarta. Prasasti Dinoyo ditemukan di Desa Merjosari (5 Km. sebelah
Barat Kota Malang), di kawasan Kampus III Universitas Muhammadiyah saat
ini. Prasasti Dinoyo merupakan peninggalan yang unik karena ditulis
dalam huruf Jawa Kuno, bukan huruf Pallawa sebagaimana prasasti
sebelumnya. Keistimewaan lainnya adalah cara penulisan tahun berbentuk
candra sangkala berbunyi Nayana Vasurasa (tahun 682 Saka) atau 760
Masehi. Dalam Prasasti Dinoyo diceritakan masa keemasan Kerajaan
Kanjuruhan.
Prasasti ini menceritakan bahwa dalam abad ke-8 ada kerajaan
yang berpusat di Kanjuruhan (sekarang Desa Kejuron) dengan raja bernama
Dewasimha dan berputra Limwa (saat menggantikan ayahnya bernama
Gajayana), yang mendirikan sebuah tempat pemujaan untuk Dewa Agastya
yang diresmikan tahun 760. Upacara peresmian dilakukan oleh para pendeta
ahli Weda (agama Siwa). Bangunan kuno yang saat ini masih ada di Desa
Kejuron adalah Candi Badut, berlanggam Jawa Tengah, sebagian masih
tegak, dan juga lingga (mungkin lambang Agastya).
Dalam Prasasti Dinoyo diceritakan masa keemasan Kerajaan Kanjuruhan sebagaimana berikut:
- Ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang sakti dan bijaksana bernama Dewasimha.
- Setelah meninggal, Raja Dewasimha digantikan oleh putranya bernama Sang Liswa.
- Sang Liswa terkenal dengan gelar Gajayana dan menjaga istana besar bernama Kanjuruhan.
- Sang Liswa memiliki putri yang disebut Sang Uttiyana.
- Raja Gajayana dicintai para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketenteraman di seluruh negeri.
- Raja dan rakyatnya menyembah kepada yang mulia Sang Agastya.
- Bersama Raja dan para pembesar negeri, Sang Agastya (disebut Maharesi) menghilangkan penyakit.
- Raja melihat Arca Agastya dari kayu cendana milik nenek moyangnya.
- Maka raja memerintahkan membuat Arca Agastya dari batu hitam nan elok.