Ibu Kota Batu - Kota Wisata
Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Batu awalnya masih merupakan sebuah daerah pemekaran dari Kabupaten Malang pada 2001.
Kota Batu merupakan bagian dari Dataran Tinggi Malang yang terbentuk dari endapan lava yang menjadi danau. Sementara daerah Batu hingga Malang merupakan cekungan dalam yang terbentuk oleh apitan gunung dan pegunungan. Tak heran jika keadaan tanah di Kota Batu cukup subur.
Kota ini terletak 15 km sebelah barat Kota Malang, berada di jalur Malang-Kediri dan Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah kota ini berada di ketinggian 680-1.200 meter dari permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 15-19 derajat Celsius.
ARTI LOGO
Kota Batu merupakan bagian dari Dataran Tinggi Malang yang terbentuk dari endapan lava yang menjadi danau. Sementara daerah Batu hingga Malang merupakan cekungan dalam yang terbentuk oleh apitan gunung dan pegunungan. Tak heran jika keadaan tanah di Kota Batu cukup subur.
Kota ini terletak 15 km sebelah barat Kota Malang, berada di jalur Malang-Kediri dan Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah kota ini berada di ketinggian 680-1.200 meter dari permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 15-19 derajat Celsius.
ARTI LOGO
Gambar Bintang
Melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bermakna meskipun berbeda suku, agama, dan pandangan hidup tetap menjunjung tinggi kerukunan umat beragama
Melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bermakna meskipun berbeda suku, agama, dan pandangan hidup tetap menjunjung tinggi kerukunan umat beragama
1. Gambar Padi dan Kapas
melambangkan pangan dan sandang yang terdiri dari padi berjumlah 17 dan kapas berjumlah 10 mempunyai makna tanggal dan bulan peresmian Kota Batu
melambangkan pangan dan sandang yang terdiri dari padi berjumlah 17 dan kapas berjumlah 10 mempunyai makna tanggal dan bulan peresmian Kota Batu
2. Gambar Gunung
melambangkan kekuatan dan kebesaran yaitu Kota Batu berada pada lereng Gunung Panderman, gunung Arjuno, dan Gunung Welirang yang memiliki kekayaan alam yang cukup besar terutama mata air yang menyatu menjadi sungai brantas, serta keanekaragaman flora dan fauna sehingga menjadi daya tarik wisata
melambangkan kekuatan dan kebesaran yaitu Kota Batu berada pada lereng Gunung Panderman, gunung Arjuno, dan Gunung Welirang yang memiliki kekayaan alam yang cukup besar terutama mata air yang menyatu menjadi sungai brantas, serta keanekaragaman flora dan fauna sehingga menjadi daya tarik wisata
3. Gambar Keris
Berwarna keemasan dengan posisi tegak yang melambangkan jiwa ksatria, kekuatan, ketajaman pikir, batin dan perjuangan yang pantang menyerah serta kepribadian yang berbudaya untuk mencapai Kota Batu kedepan
Berwarna keemasan dengan posisi tegak yang melambangkan jiwa ksatria, kekuatan, ketajaman pikir, batin dan perjuangan yang pantang menyerah serta kepribadian yang berbudaya untuk mencapai Kota Batu kedepan
4. Gambar Rantai
Warna hitam yang melambangkan Persatuan dan Kesatuan dalam Negara Republik Indonesia. Rantai berjumlah tiga diartikan bahwa hubungan antara Manusia dengan Tuhan serta alam dan sesamanya adalah unsur yang tidak terpisahkan.
Warna hitam yang melambangkan Persatuan dan Kesatuan dalam Negara Republik Indonesia. Rantai berjumlah tiga diartikan bahwa hubungan antara Manusia dengan Tuhan serta alam dan sesamanya adalah unsur yang tidak terpisahkan.
5. Gambar Candi
Melambangkan sistem pemerintahan Kota Batu yang tertib, rapi, dan teratur.
Melambangkan sistem pemerintahan Kota Batu yang tertib, rapi, dan teratur.
6. Warna Dasar Hijau
Dengan gambar filosofi petak-petak sawah melambangkan Kota batu adalah daerah Agraris, mengandung arti filosofi "Gemah Ripah Loh Jinawi" (Daerah subur) dan sebagian besar masyarakatnya bertani.
Dengan gambar filosofi petak-petak sawah melambangkan Kota batu adalah daerah Agraris, mengandung arti filosofi "Gemah Ripah Loh Jinawi" (Daerah subur) dan sebagian besar masyarakatnya bertani.
7. Gambar Air
Melambangkan suber kehidupan yang lestari.
Melambangkan suber kehidupan yang lestari.
8. Bentuk Perisai
Memiliki 5 sisi yang melambangkan pemerintah Kota Batu berdasarkan Pancasila sebagai Dasar negara Republik Indonesia.
Memiliki 5 sisi yang melambangkan pemerintah Kota Batu berdasarkan Pancasila sebagai Dasar negara Republik Indonesia.
9. Warna Merah Putih
Melambangkan Bendera Indonesia.
Melambangkan Bendera Indonesia.
10. Tulisan Kota Batu
Menunjukkan sebutan bagi Kota dan Pemerintah Kota Batu.
Menunjukkan sebutan bagi Kota dan Pemerintah Kota Batu.
11. Hakaryo Guno Mamayu Bawono
Merupakan makna Condro Sengkolo yang mengandung arti Berkarya Guna Membangun Negara.
Merupakan makna Condro Sengkolo yang mengandung arti Berkarya Guna Membangun Negara.
Condro Sengkolo 1934 adalah Tahun Jawa yang merupakan peresmian
Pemerintah Kota Batu dengan nilai kata : Hakaryo = 4, Guno = 3, Mamayu =
9, Bawono = 1 berjumlah 17, sebgai tanggal peresmian Kota Batu, dengan
jumlah suku kata 11 bermakna dasar Hukum peresmian Kota Batu diatur
dalam UUN 11 Th 2001
Sejarah
Batu tumbuh sebagai kawasan hunian seiring masuknya perkebunan olonial pada pertengahan abad ke-19 di Jawa Timur. Batu dulu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang, kemudian statusnya ditingkatkan sebagai kota administratif. Pada tanggal 21 Juni 2001, Batu ditetapkan sebagai kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001.
Pembagian administratif
Kota Batu terdiri atas 3 kecamatan yang dibagi lagi menjadi 20 desa dan 4 kelurahan. Kecamatan di Kota Batu adalah Batu, Bumiaji, dan Junrejo.
Pariwisata
Kota Batu pernah dijuluki sebagai Swiss Kecil di Pulau Jawa serta kawasan wisata pegunungan yang sejuk. Di obyek wisata Songgoriti terdapat Candi Songgoroto dan patung Ganesha peninggalan Kerajaan Singosari serta tempat peristirahatan yang dibangun sejak zaman Belanda.
Walikota
- Drs. H.M. Imam Kabul, M.Si. M.Hum. (2002-26 Agustus 2007). Wafat saat menjabat.
- Muhammad Khudlori (26 Agustus 2007-26 November 2007).
- Plh. Drs. Soerjanto Soebandi, M.M. (26 November 2007-24 Desember 2007)
- Eddy Rumpoko (24 Desember 2007-sekarang)
_______________________________________________________