17/07/12

Rumah Ideal

Gagasan mengenai rumah ideal yang berwawasan lingkungan tengah dikembangkan perusahaan elektronik Panasonic Grup. Diberi nama Eco Idea House, rumah masa depan ini diharapkan tak hanya memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi penghuninya, tapi juga ramah bagi bumi. Harapan besarnya, konsep rumah ini mampu mengurangi jumlah emisi C02 hingga 35 persen pada tahun-tahun mendatang.

Dengan mengusung konsep pengelolaan sumber energi (manage energy), yang meliputi penciptaan energi baru (create energy), penyimpanan energi (store energy) dan penghematan energi (save energy), diharapkan hadir rumah-rumah berwawasan lingkungan. “Jumlah emisi C02 bisa dikurangi dengan pengelolaan peralatan rumah tangga yang hemat energi dan pemanfaatan energi baru,” ujar Cathy Liu, Global Public Relation Office Panasonic Grup di Osaka, Jepang, Jumat pekan lalu.

Kompas.com berkesempatan mengintip konsep rumah ramah lingkungan Eco Ideas House di kawasan Panasonic Center di Osaka. Bangunan yang dirancang dua lantai dengan empat kamar--terdiri dari seorang nenek berusia 70 tahun, ayah (40), ibu (37) dan seorang anak berusia 6 tahun—dilengkapi dengan teknologi yang memang dirancang ramah lingkungan. Sumber energi pun disuplai dari pemanfaatan sel surya yang disimpan di dalam lithium-ion battery untuk dapat digunakan kapan saja saat energi diperlukan. Bahkan, komponen ini juga tak hanya bisa digunakan untuk menyalakan lampu, TV dan perangkat elektronik lainnya tapi juga mengisi baterai mobil listrik selama 14 jam untuk jarak tempuh 100 km.

Konsep rumah ramah lingkungan ala Panasonic ini, dirancang dengan penataan ruang yang apik, yang dikombinasikan dengan elemen-elemen dari alam, seperti air, udara, cahaya dan panas bumi.

Beragam produk elektronik yang ditawarkan selaraskan dengan alam. Untuk menghadirkan udara yang bersih dan nyaman di dalam ruangan, misalnya, dipasang The Wind Passage Tower S. Ini merupakan sistem AC hibrida yang mengombinasikan ventilasi alami dan mekanik. Fungsinya, menyelaraskan udara di luar ruangan dengan di dalam ruangan. Mengambil udara dingin pada musim panas dan udara hangat di musim dingin dan menyimpannya di bawah lantai. Dengan demikian suhu udara di dalam ruang tetap terjaga. Udara yang telah dihasilkan kemudian disalurkan melalui AC Econavi yang dilengkapi dengan sensor--yang menempel pada bagian dinding lainnya--ke seluruh ruangan.

AC Econavi akan mengirimkan arus udara secara optimal dengan mendeteksi lokasi dan pergerakan seseorang di sebuah ruangan sesuai dengan aktivitasnya. Misalnya, suplai AC akan cukup hangat untuk orang yang sedang membaca dan berbeda dengan orang yang lelakukan pekerjaan rumah tangga. AC secara otomatis akan mati sendiri ketika ruangan kosong.

Tak hanya itu saja, pengelolaan cahaya ikut memberi andil. Memaksimalkan penetrasi cahaya alami meminimalisir penggunaan cahaya lampu. Dengan rancangan yang optimal, cahaya dari luar ruangan disalurkan melalui langit-langit dan dinding rumah sehingga memungkinkan ruangan tetap terang dan tetap menjaga kenyamanan. Dengan pemanfaatan sensor, hal ini memungkinkan pengaturan cahaya secara otomatis. Ketika hari mulai gelap, hanya lampu terjauh dari jendela yang akan menyala.

Seluruh ruangan Eco Ideas House menggunakan lampu LED (light-emitting diode), yang pencahayaannya dikendalikan secara tepat sesuai dengan gaya hidup pengguna dan jumlah perubahan sinar matahari yang tersedia, sesuai dengan waktu dan musim.

Sejumlah produk yang digunakan seperti kulkas, mesin cuci, tv hingga mobil diproduksi dengan menekankan pada lingkungan. “Semua produk yang terdapat dalam Eco Ideas House terbukti mampu menurunkan emisi sebanyak lima persen dalam setahun,” katanya.

Dikatakan Cathy, konsep Eco Idea House akan diwujudkan pada tahun 2013 mendatang. Proyek yang dinamakan Fujisawa SST (sustainable smart town) itu telah dibangun di Kanagawa Prefecture, 50 km sebelah barat Tokyo. Pencanangan proyek Eco Idea House telah diumumkan kepada publik oleh Presiden Panasonic Fumio Ohtsubo pada 26 Mei 2011 lalu dengan melibatkan delapan perusahaan.

Setelah di Jepang, rencananyaakan pula dikembangkan di China (Tianjin Eco City) dan Singapura(Punggol Eco Town). “Kita juga akan membuatnya di University ofCalifornia, San Diego. Sehingga di tahun 2018, bertepatan denganperayaan 100 tahun berdirinya perusahaan, makin memantapkan misiPanasonic sebagai perusahaan ramah lingkungan nomor satu,” harapnya.