25/06/15

Harga Mobil Listrik Indonesia

Mulai Dipasarkan dan jadi Incaran Investor Asing


Ternyata sudah ada mobil listrik yang siap dijual untuk umum dengan harga tak lebih dari Rp 200 juta. "Dipasarkan satu atau dua tahun mendatang," kata Manajer Bengkel Kupu-Kupu Malam, Kunto Wibisono di lokasi Indonesia International Motor Show 2014, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kunto tidak menyebutkan merek mobil tersebut. Menurut dia, tipe yang segera dipasarkan adalah mobil perkotaan atau city car. "Harganya juga mengikuti standar kendaraan niaga," ujarnya. Namun, sedan listrik sport Selo dan multi-purpose vehicle (MPV) Gendhis belum akan dilepas ke pasaran dalam waktu dekat. Sebab, mobil-mobil itu masih harus terus diuji coba lebih lanjut agar bisa lebih maksimal. "Kami harus mengakui, sulit untuk melakukan uji coba karena terbentur persoalan legalitas," ujarnya.

Di IIMS 2014, Kupu-Kupu Malam memajang Selo dan Gendhis. Wujud Selo mirip supercar Lamborghini, sedangkan Gendhis menyerupai Toyota Vellfire. Kunto mengklaim racikan motor listrik Selo bisa mengeluarkan daya sekitar 130 kilowatt atau setelah dikonversi ke dalam besaran energi mekanik menjadi 182 daya kuda (HP). Dengan motor ini, Selo bisa dipacu hingga 220 kilometer per jam. Sedangkan performa Gendhis berada di bawah Selo. Gendhis diklaim bisa melaju paling cepat 150 kilometer per jam.

Untuk riset Gendhis dan Selo, Dahlan Iskan dan tim Kupu-Kupu Malam menghabiskan biaya yang cukup besar. Kunto mengatakan biaya pengembangan Selo mencapai Rp 1,8 miliar, sedangkan Gendhis Rp 1,5 miliar. Kini, fokus utama riset Selo dan Gendhis adalah menyediakan baterai berkapasitas besar. Dengan menambah kapasitas baterai, kata Kunto, jarak tempuh mobil ini lebih jauh ketimbang mobil listrik biasa, yang bisa digunakan menempuh jarak 150 kilometer. (Ags)

Dua mobil listrik milik Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengundang perhatian investor asing. Mobil listrik Selo dan Gendhis yang dibuat oleh Bengkel Kupu-Kupu Malam Yogyakarta pernah ditawar pemodal asal Timur Tengah. "Tahun lalu, investor dari Yaman tertarik dan bahkan sudah memesan mobil ini," kata Manajer Bengkel Kupu-Kupu Malam, Kunto Wibisono, kepada Tempo, hari ini. 

Kunto menuturkan, tawaran itu bermula saat Selo dan Gendhis direncanakan sebagai kendaraan tamu negara dalam Konferensi Negara-negara Asia Pasifik (APEC) 2013 di Bali. Namun, dengan alasan keamanan, mobil ini batal digunakan. Tapi investor asal Yaman yang namanya dirahasiakan itu kadung suka pada dua mobil listrik ini, terutama Gendhis. "Mereka langsung mengutus tim dari Kedutaan Besar Yaman untuk mengunjungi bengkel kami," ujarnya.

Ketertarikan investor asal Yaman itu tak lepas dari model yang dirancang desainer Kupu-Kupu Malam. Dia juga mengatakan sang investor mengaku kagum dengan kemampuan Selo dan Gendhis. Selain berniat membeli, pemodal itu siap membantu memasarkan Selo dan Gendhis di kawasan Timur Tengah. 

Sayang, tawaran menggiurkan itu terpaksa ditolak oleh manajemen Kupu-Kupu Malam. Sebab, ketangguhan Selo dan Gendhis saat itu belum sempurna. Sejak dirancang pada Maret 2013, Selo dan Gendhis belum pernah menjalani uji coba secara komprehensif. "Lagi pula, kami ingin berfokus pada pasar lokal lebih dulu," kata Kunto.

Mobil listrik Selo berwujud sedan sport, mirip dengan supercar McLaren atau Lamborghini. Sedangkan Gendhis adalah multi-purpose vehicle (MPV) berukuran besar dengan tampilan mewah seperti Toyota Alphard atau Hyundai H-1. Kunto mengatakan pengembangan purwarupa Selo menghabiskan dana Rp 1,8 miliar, belum termasuk nilai riset. Sedangkan investasi untuk Gendhis mencapai Rp 1,5 miliar. Mobil berkapasitas tujuh penumpang ini memiliki fitur kenyamanan yang diklaim tak kalah dibanding mobil sekelasnya. (Ags)

sumber :
http://www.kabarenergi.com/


Basa Malangan :
Ayes (saya) Renes (seneng) karo karyane ebes Indonesia, tinggal yoopo karepe pemerintah, opo akeh manfaate..... Lek akeh manfaate ayo mikir sing merdeka ..... orah koyo dijajah ekonomi karo bongso liyo...
Ok... Ebes Dahlan....